Sukun adalah pohon khas dari daerah tropis. Masih berkerabat dekat dengan tanaman Timbul dan Keluwih. Malah beberapa ahli yakin kalau sebenarnya sukun berangkat dari species yang sama dengan timbul, hanya mengalami seleksi kultivar pada bibit sukun pada masa lampau sehingga buah sukun jadi tidak berbiji sedang timbul mengandung biji.
Ada yang unik dari tanaman sukun yakni buahnya. Buah sukun ini bila Anda masak, dalam berbagai olahan akan terasa menyerupai roti. Tidak heran di Eropa buah ini mendapat nama breadfruit yang artinya “buah roti”.
Memang hasil utama dari tanaman sukun adalah buahnya. Buah sukun banyak diolah menjadi bermacam penganan dengan berbagai teknik. Dari digoreng, dibuat sriping dan menjadi pasta melalui proses fermentasi. Di beberapa kawasan pasifik, sukun menjadi salah satu sumber karbohidrat sehari-hari.
Kenapa Tidak Menanam Bibit Sukun?
Banyaknya manfaat dari buah sukun membuat tidak sedikit orang yang tertarik menanam sukun. Tapi seringnya, penanaman sukun ini bukan bertujuan sebagai budidaya komersial. Penanaman bibit sukun hanya sekedar sebagai tanaman pekarangan, terutama mereka di pedesaan yang memiliki pekarangan yang luas.
Pasalnya tanaman sukun ini memiliki tajuk yang rindang, dengan daun yang lebar sedikit menyerupai daun pepaya, jadi sangat cocok untuk merindangkan pekarangan rumah.
Baca Juga : Mengenal Bibit Melinjo dan Potensinya
Beberapa petani yang memerlukan teknik tumpang sari juga kerap memilih bibit sukun sebagai bibit tanaman peneduh. Daripada sekedar menanam pohon besar biasa, menanam sukun yang buahnya memiliki nilai ekonomi jelas lebih baik. Lagipula tanaman sukun ini tergolong mudah dalam penanaman dan perawatan.
Ada juga yang tertarik menanam bibit sukun untuk kepentingan budidaya sukun secara komersial. Usaha ini memang belum terlalu populer karena pasar untuk buah sukun juga masih terbatas. Ini sangat berbeda dengan buah mangga, jeruk atau durian.
Tapi jika Anda lihat dari produktifitas, sebuah pohon sukun dapat berproduksi hingga 200 buah pertahun, dengan berat rata-rata perbuah sekitar 400 hingga 1200 gram. Dari sebuah lahan perkebunan sukun seluas 1 hektar, dapat berproduksi hingga mencapai 30 ton pertahun. Harga perkilo dari sukun saat ini sekitar 5 ribu per kilo.
Asal Anda tahu, ternyata dari pohon sukun juga ada beberapa manfaat yang bisa Anda ambil. Antara lain yakni kulit batang kayunya yang bisa menjadi bahan tekstil, getahnya yang bermanfaat dalam industri karet dan daunnya juga sedang dalam pengembangan sebagai bahan obat-obatan. Hanya saja potensi ini belum terlalu tergali karena pasokan di pasar belum optimal.
Anda sudah melihat ada begitu banyak alasan bagi Anda untuk menanam bibit sukun. Anda bisa menjadikan penanaman bibit sukun untuk kepentingan komersial, sebagai tanaman tumpang sari yang produktif hingga sebagai tanaman penyejuk di pekarangan.
Cara Menanam Bibit Sukun
Apapun alasan Anda menanam bibit sukun, Anda perlu mengetahui bagaimana menanam bibit sukun yang tepat. Juga cara memilih bibit sukun yang sesuai kebutuhan Anda. Kedua hal ini harus Anda perhatikan.
Permasalahannya, tanaman ini tidak memiliki biji. Jadi biasanya pembibitan sukun harus dengan cara tunas, cangkok atau stek. Ketiga tipe bibit sukun ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Bibit sukun dari tunas berasal dari akar yang menyebar kesamping. Dengan sistem ini, biasanya proses pertumbuhan pohon menjadi agak lambat. Tapi keunggulannya tunas biasanya lebih tahan, baik karena pembusukan atau penyakit terutama pada saat usia tanaman masih dibawah 1 tahun. Biasanya akar dari hasil tunas jauh lebih dalam menancap dalam tanah dari cara buatan sehingga cocok pada penanaman pekarangan atau tumpang sari supaya akar tidak terlalu dangkal dan mengganggu sekitarnya.
Sedang alternatif lain, bibit sukun bisa berasal dari proses pencangkokan atau stek. Keduanya menggunakan cara pembibitan buatan yang biasanya akan mempercepat masa pertumbuhan. Tapi kelemahannya ada perawatan khusus selama masa persemaian hingga bibit tumbuh sempurna dan Anda tanam pada lahan. Bibit sukun jenis ini lebih cocok untuk Anda yang bermaksud menanam sukun untuk keperluan komersial, karena Anda tidak lagi perlu menunggu lama untuk panen.
Jadi sesuaikan kebutuhan Anda dengan sifat bibit sukun. Sekarang Anda perlu mengerti teknik penanaman bibit sukun yang tepat, terutama untuk Anda yang tertarik pada usaha budidaya sukun komersial. Dan berikut adalah langkah-langkahnya :
- Sebagaimana penanaman bibit pada umumnya, Anda perlu melakukan proses pratanam seperti pembersihan lahan dari gulma, batu dan objek pengganggu lain.
- Setelah itu buat parit-parit kecil dengan pola garis garis lurus vertical dan horizontal hingga membentuk kotak-kotak untuk mengaliri air.
- Buat lubang ditengah kotak-kotak tadi dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm dengan jarak tanam 15 x 15 meter.
- Campur tanah galian lubang dengan pupuk kandang dan TSP, masukan sepertiga bagian tanah tadi kedalam lubang.
- Masukan bibit sukun kedalam lubang, ratakan akarnya kemudian timbun akar dengan sisa adonan tanah tadi.
- Taburi dengan pupuk NPK dan siram dengan air secukupnya.
Menanam bibit sukun ternyata cukup sederhana. Sisi perawatan tanaman ini pun juga tidak jauh berbeda, sangat mudah untuk bisa anda praktekkan. Jadi, selamat mencoba.